OLAH RASA : KEMBANGKAN POTENSI DIRI

Oleh : Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman

Satu hal yang memprihatinkan serta merisaukan kita dalam lima tahun terakhir ini, adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin memburuk, di tengah utang negara yang bertumpuk.

Bahkan saat ini perekonomian kita sudah terperosok ke Jurang Resesi. Karuan saja banyak PHK terjadi. Pengangguran bertambah, lapangan kerja makin susah. Daya beli masyarakat merosot,  kemiskinan pun meningkat.

Ironis, memang ! Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang Melimpah Tak Menjamin Kesejahteraan rakyatnya.

Sementara itu, banyak negara maju, bukan karena sumber daya alamnya. Lihat Prancis,  Swiss, Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Kuncinya adalah komitmen pada Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang  berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun belakangan ini Gagal Meroket.

Alih-alih mencapai pertumbuhan 7 persen, ekonomi Indonesia justru mentok di kisaran 5 persen. Itu pun hanya berasal dari pemanfaatan sumber dalam insentif ( hutan dan hasil tambang), arus modal asing berupa utang luar negeri dan pinjaman langsung.

Dengan demikian bukan berasal dari kemampuan manejerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi  nasional merupakan kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan global.

Padahal, kualitas sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan.

Sayangnya, Tingkat SDM Indonesia terutama produktivitas kerjanya memang masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara Asean sekalipun. Karena itulah, Pengembangan sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting untuk mendorong kemajuan Indonesia. Kualitas dan talenta yang dimiliki tiap  individu kian dipandang sebagai kunci pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi. 

Pada dasarnya setiap individu tentu akan memiliki potensi di dalam dirinya, meski mungkin saja jumlah potensi ini tidak pernah sama antara satu dengan yang lainnya. Namun sayangnya, banyak sekali orang yang tidak mampu menemukan potensi dirinya, bahkan sekedar hanya mengenalinya di dalam diri mereka. Hal ini tentu sangat merugikan, mengingat potensi diri akan sangat membantu seseorang untuk bisa berkembang dengan maksimal dan mencapai banyak hal di dalam kehidupannya.

Satu diantara Potensi itu adalah “RASA”. Manusia selain punya akal juga punya rasa, namun terkadang keduanya saling berlomba.

Ada saat ketika akal menjadi pemenang mengalahkan rasa, atau sebaliknya rasa yang menjadi juara. Ketika akal menang dan menjadikan rasa sebagai pihak yang kalah, tercipta kemenangan yang sarat ego. Ketika rasa yang juara dan meninggalkan akal, yang lahir adalah kemenangan semu.

Untuk mencapai kemenangan hakiki, akal dan rasa harus bisa BERSINERGI, sehingga sama-sama menjadi pemenang. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Imran ayat 191, “Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (QS. Al-Imran :191)

Jadi, agar memiliki ketajaman nalar (daya cipta/intelegensia otak), nalar harus bisa menangkap makna yang terbersit dalam nurani. Jangan sampai lengah, sebab proses untuk menangkap getaran nurani hanya berlangsung secepat kilat.

Nah, untuk menangkap Getaran Nurani itulah diperlukan OLAH RASA. Olah Rasa adalah dasar dari kebatinan dan kekuatan batin atau spiritual. Kekuatan yang dibangun dalam olah rasa adalah kekuatan rasa (bersifat gaib), dihasilkan oleh Lathifah dalam tubuh di bagian dada.

Maka, mengolah rasa adalah inti dari kemenangan dan kekuatan, karena hakekat setiap pencapaian tujuan selalu diawali dengan olah rasa. Reaksi dari olah rasa inilah yang akhirnya menjadikan diri kita, pemenang atau pecundang. Baik dihadapan Allah, atau dihadapan masyarakat, ataupun dihadapan diri sendiri.

 “Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 152)

Jadi seni dalam menjalani hidup adalah kepiawaian mengolah rasa,..mengubah sesuatu yang bersifat negative, menjadi sesuatu yang positif. Hidup adalah seni mengolah rasa miskin menjadi kaya. Rasa malas menjadi aktifitas. Rasa ingin tahu menjadi ilmu. Rasa marah menjadi ramah. Rasa terinjak menjadi pijakan.

Tanpa olah rasa, manis akan berujung pahit. Duka akan berakhir di ujung tangisan..Amarah berakhir dengan cacian. Bahagiapun bisa berakhir dengan keterlenaan,…bahkan keterpurukan.

Olah rasa berhubungan dengan kepekaan rasa batin dan indra ke 6 manusia. Tentunya “rasa” itu addiktif, karena itu kita melekat padanya, dan ingin terus mengulangnya… Terutama yang menyenangkan.

Jadi, dalam mengatasi berbagai problema kehidupan ini, dipertaruhkan kemampuan kita dalam mengolah rasa. Tak obahnya bagai Meramu semangkuk gulai pare. Mampukah kita menghidangkan sayur pare yang nikmat dari perpaduan Pahitnya Pare, pedas cabe, asinnya garam, sepatnya berbagai bumbu masak dan tawarnya air.

Jika Kita mampu memadukan rasa pahit, tawar, asin, sepat dan pedas dengan tepat, maka, hadirlah gulai pare yang nikmat. Dengan demikian dalam menjalani hidup ini Kita sudah mencapai level S 4 , Susah, Senang, Sama, Saja.

Karena itulah, Nenek Moyang kita, para Leluhur Nusantara sangat mengutamakan OLAH RASA sebagai dasar Beliau dalam membangun Budaya dan Peradaban.

Olah Rasa akan meningkatkan Daya Intuitif dan Firasat seseorang, sehingga dia merasakan sesuatu yang akan terjadi. Dalam budaya Jawa disebut Weruh Sadurunge Winara.

Dan dalam tingkatan kemampuan kebatinan yang tinggi kekuatan rasa ini digunakan untuk segala perbuatan yang berhubungan dengan kegaiban, untuk mengobati seseorang, mengusir mahluk halus tingkat rendah sampai yang kelas atas, atau untuk memusnahkan black magic, khodam dan tenaga dalam seseorang,

Dengan rasa, orang akan lebih peka dalam mendeteksi apakah sakit yang diderita oleh seseorang merupakan sakit biasa ataukah karena adanya pengaruh negative dari sesosok mahluk halus ( disantet, guna-guna, dan black magic lainnya).

Setelah seseorang dapat merasakan sesuatu yang bersifat gaib, yang tidak dapat diinderai dengan mata fisik, barulah kemudian dipertegas dengan cara melihat gaib atau dikenal juga dengan istilah Mata Batin.

Karena itulah, Olah Rasa adalah proses yang harus dilalui seseorang agar dia mampu menerima pengetahuan spiritual tingkat tinggi yang mengantarkan seseorang menjadi linuwih dan waskito.

Kepekaan rasa itu juga yang nantinya akan berlanjut dengan ide-ide / ilham yang mengalir di dalam pikiran yang mengantarkan pada pengetahuan yang lebih tinggi. Maka, sebelum kita bicara soal kemajuan Indonesia, kita perlu kembali kepada Kesadaran luhur Nusantara terlebih dahulu. Kita benahi jiwa, kita OLAH RASA, lalu benahi pula raganya.

Jadi, Olah Rasa adalah Hulu Pengembangan Potensi Manusia Indonesia dan Pemberdayaan Masyarakat.

Sehubungan dengan hal di atas, Majelis Dakwah Al-Hikmah berupaya Mengolaborasikan Teknik Olah Rasa diajarkan oleh Nenek Nusantara dengan Teknik Zikir yang telah diijazahkan para Guru Mursyid kita dan Sains Modern.

Alhamdulillah dari hasil Persenyawaan Ilmu Olah Rasa Nusantara dengan Teknik ZIKIR Sufi dan Sains Modern itu, Tersusunlah 10 (SEPULUH) Tahapan TEKNIK OLAH RASA AL-HIKMAH, sebagai berikut :

1.     Menyepi. Anda perlu meluangkan waktu sejenak untuk berdiam diri, di rumah, di kantor atau di manapun anda berada, untuk merasakan suasana batin anda (lebih baik bila dilakukan di tempat terbuka pada malam hari);

2.     Duduk lah dengan tenang, nyaman dan rileks.

3.     Pejamkan Mata,

4.     Tutup Telinga dari Suara yang mengganggu;

5.     Pasrah Diri;

6.     Tenangkan Pikiran;

7.     Baca Pasword Al-Hikmah, “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim, Bismillahi Rahmanir Rahim, Asy hadu alla ilaha illa Allah, wa Ashly hadu anna Muhammadar Rasulullah;

8.     Atur Nafas. Setiap Tarikan Nafas dan Hembusan Nafas dari Hidung ikuti dengan  Kalimah, “ALLAH”, dalam Qalbu;

9.     Rasakan Suasana Alam, Suasana Batin, Gerak-Gerik Qalbu dan Serahkan Segala Rasa itu kepada Allah dengan ucapan, “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un”, dalam Hati;

10. Tutup Olah Rasa dengan Membaca Al-Fatihah, lalu tiupkan Nafas ke Permukaan Kedua Telapak Tangan, kemudian usapkan ke Muka, Kepala dan Seluruh bagian Tubuh.

Demikianlah uraian singkat yang dapat saya sampaikan dalam upaya berbagi ilmu dan pengalaman tentang OLAH RASA : KEMBANGKAN POTENSI DIRI.

Semoga para Ikhwan dan Akhwat Majelis Dakwah Al-Hikmah dan para hadirin yang hadir dalam Webinar kita sore ini dapat merasakan Nikmat dan manfaat Teknik Olah Rasa Al-Hikmh ini.

Mari kita kembangkan potensi diri untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Sehingga bisa meningkat pula kualitas jihad kita di Jalan Allah. Terutama dalam membela kaum tertindas, menyantuni yatim dan dhu’afa serta memberdayakan masyarakat yang termarjinalkan dalam pembanguan.

Semoga Allah Melindungi kita semua dan senantiasa memberi Petunjuk dan bimbingan dalam upaya kita mengabdi kepada-Nya.

Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin

Wa Billahi Taufiq wal Hidayah

Wa a'fu Minkum

Wassalamu'alaikum. Wr.Wb.

 

Silakan Kunjungi, Subscribe, Like dan Share Link Majelis Dakwah Al-Hikmah :

 

OLAH RASA KEMBANGKAN POTENSI DIRI : https://youtu.be/XPSg1i82TXc

Mengenal Diri Sejati Manusia : https://youtu.be/Lcxj3NPb72s

MANFAAT ENERGI ILAHIYAH Untuk Hidup Yang Lebih Indah : https://youtu.be/FK_w6VN9LB8

PELIHARA NAFSU SEBAGAI KEKUATAN PERUBAHAN : https://youtu.be/6AlYex1iK-Y

MENGENAL DIRI SEJATI : https://youtu.be/naWn8a4E__s

Bagaimana Menyelesaikan Masalah Dengan Cara Spiritual???: https://youtu.be/KcPmAjjHf2U

Shalat Menyehatkan : https://youtu.be/rXHFyrVyU4s

Zikir Menyembuhkan : https://youtu.be/S4DzPPW2kno

Do'a Yang Menyembuhkan : https://youtu.be/s_IRVoffS_8

Ruqyah dengan Wirid Al Hasyr: https://youtu.be/Pw7Qq3MGDFY

SOLUSI SPIRITUAL Atasi Krisis Keuangan : https://youtu.be/_fMmveHRQ8o

https://vt.tiktok.com/ZSJFgsocp/

 

Contact Person :

Suhu Rosi Wibawa, S.Kom – 089505793048

Nita Yuliana – 085210132089

 

 

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama