Oleh : Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman
Sebagai seorang
Spiritual Business Consultant, saya
sering mendapat pertanyaan dari klien yang berkonsultasi, sebagai berikut, “Mungkinkah kita bisa mencapai Level Bebas secara keuangan, atau
dikenal juga dengan istilah Financial Feedom?”
Kebebasan
keuangan atau kebebasan finansial, berarti kondisi ketika kita tidak lagi
bekerja, tetapi uanglah yang bekerja untuk kita. Sehingga kita masih memperoleh
penghasilan atau pemasukan pasif (pasif Income.
Dengan adanya passive income ini, maka kita bisa mempunyai pendapatan tanpa harus
melakukan banyak hal.
Silakan
bayangkan sejenak ! Bagaimana nikmatnya, kita bisa memperoleh banyak uang hanya
dengan duduk dan tanpa melakukan aktivitas apa-apa. Percaya ataupun tidak, hal
tersebut adalah sesuatu yang bisa kita lakukan setiap hari.
Konsep
ini adalah konsep investasi dari pendapatan pasif, dan hal tersebut akan
memungkinkan orang seperti kita bisa mengumpulkan banyak uang tanpa harus
bekerja keras.
Jadi, Kebebasan Keuangan (financial
freedom) adalah puncak PENCAPAIAN seseorang
dalam Berbisnis. Seseorang yang sudah mencapai taraf hidup dalam kondisi
Financial Freedom atau KEBEBASAN
KEUANGAN, tentu tidak perlu lagi bersusah
payah dalam memperoleh penghasilan. Pasalnya, Uang yang dimilikinya sudah
bekerja untuk dirinya.
Sehinga
dia pun semakin bebas mengatur waktunya agar lebih meningkatkan Kualitas Ilmu,
Ibadah, Amal Shaleh, Kegiatan Sosial, Ceria bersama Keluarga dan Rekreasi.
Bahkan Amal Shaleh, Kegiatan Sosial dan Rekreasi pun bisa menghasilkan Uang.
Namu
sayangnya, tidak semua orang tahu, bagaimana caranya mencapai KEBEBASAN
KEUANGAN ini. Padahal, setiap Manusia sudah diberikan Allah POTENSI yang LUAR BIASA di dalam
dirinya agar dia bisa mencapai posisi freedom financial karena dia sudah
mendapat “Rizqun Karim”.
Seiring
dengan itu, Allah pun telah menguraikan cara
mencapai Kebebasan Keuangan dalam Al-Qur’an, Sunnah Nabi SAW dan melalui
hamba-hamba-Nya yang Shaleh, para Guru Mursyid dan Ahli Hikmah, Syaikh
Sufi dari berbagai Thariqat yang
ajarannya terus berkembang sampai hari ini.
Bahkan
Allah menjanjikan Solusi dan dan memudahkan REZEKI yang datang dari berbagai
macam penjuru. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur'an. “Barangsiapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya REZEKI dari arah yang
tiada disangka-sangkanya.” (QS.
Ath Tholaq: 2-3).
Menurut
Guru Mursyid kita, Syaikh Inyiak Cubadak dan KH. Abdurrahman Siregar, ada Dua Potensi yang mempunyai kekuatan Luar Biasa yang diberikan Allah
kepada Manusia, yakni KETAQWAAN dan HAWA NAFSU.
Kedua
kekuatan ini bila dikelola dan DIDAYAGUNKAN sesuai Petunjuk Allah, tentu akan mengantarkan
manusia SUKSES lahir batin. Namun
sebaliknya jika mereka SALAH dalam menggunakan Hawa Nafsu, maka KERUSAKAN,
Kehancuran dan KEBANGKRUTAN bisnislah yang akan mereka rasakan.
Jadi,
sesungguhnya manusia diciptakan dengan potensi keinginan yang baik (takwa) dan keinginan buruk (nafsuatau fujur). Kedua
keinginan tersebut menunjukkan sifat keseimbangan (tawazun) dan
kemanusiaan (al-basyariah) dalam diri manusia.
Oleh
karena itu, nafsu adalah fitrah manusia, sebagaimana takwa juga adalah fitrah.
Hal ini yang ditegaskan dalam Alquran. “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS asy-Syams: 7-8).
Dengan
demikian hingar bingar pembangunan kota-kota dunia, gedung-gedung pencakar
langit di kota New York, rencana Pemindahan Ibu Kota NKRI ke Luar Jawa, bukan
untuk disalahkan. Namun perlu dipertanyakan, sampai sejauh manfaatnya bagi
rakyat.
Itu
bagian dari eksistensi nafsu yang memang secara alami dijadikan bagian dari
hidup manusia. Maka, kewajiban kita adalah mengendalikan nafsu itu agar memberi
manfaat bagi bangsa dan seluruh warga negara Republik Indonesia.
Untuk itu,
perlu dipahami bahwa HAWA berarti keinginan (desire). Sedangkan NAFSU
berarti aku (ego). Dengan demikian kita perlu RIYADHAH, dalam arti melatih
Diri agar mampu menahan diri dari dorongan hawa nafsu (ego).
Di
sinilah kita ketemukan urgensi puasa. Karena betapa banyak destruksi yang
terjadi dalam hidup manusia disebabkan oleh kegagalan manusia itu sendiri dalam
mengendalikan hawa nafsunya.
Kesemunya
itu, baik yang benar maupun yang salah telah tercatat dalam sejarah. Bahkan,
banyak dari kisah tersebut yang diabadikan dalam Al-Qur’an agar kita bisa
mengambil pelajaran.
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan)
sebuah negeri yang dulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang melimpah ruah
dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah,
karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan,
disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS.
An-Nahl: 112).
Semua
makhluk hidup di dunia ini memiliki hawa nafsu. Seperti halnya manusia, dengan
bekal nafsu menusia dapat menjalankan kehidupannya secara wajar sebagai makhluk
hidup di dunia ini.
Hawa
nafsu bukan untuk dipandang musuh, apalagi dihancurkan. Karena tanpa hawa nafsu
dunia ini tidak ada (exist). Bahkan dunia itu alaminya adalah hawa nafsu. Hanya
dengan hawa nafsu eksistensi manusia terpelihara. Nafsu mendorong manusia
menjadi sempurna. Nafsu juga sebagai tantangan manusia agar menjadi makhluk
yang lebih mulia daripada malaikat.
Sehubungan
dengan hal itulah, Islam sebagai Way of life atau tuntunan hidup yang
diberikan Allah kepada hamba-Nya, tentu saja secara alami sejalan dengan kehidupan
manusia. Karena itulah ajaran Islam tidak mematikan dorongan atau keinginan
(nafsu), termasuk nafsu syahwat manusia kepada lawan jenisnya. Islam memberikan
petunjuk agar manusia bisa mengarahkan dan mengatur nafsunya.
Jangan Besar Pasak dari Tiang
Seiring
dengan itu, sebagai pewaris Budaya Nusantara, perlu juga kita sadari bahwa
nenek moyang kita sangat mementingkan upaya mengatur nafsu ini. Misalnya, berkaitan
dengan KEUANGAN, Nenek Moyang kita mengajarkan agar pandai-pandai mengelola
harta, “Jangan Besar Pasak dari Tiang,” dan Beliau pun mengingatkan agar jangan hidup boros karena
“Hemat Pangkal Kaya.”
Budaya
dan Kearifan Lokal Nusantara ini kemudian SEMAKIN sempurna dengan datangnya
Al-Qur’an yang menegaskan bahwa PEMBOROS itu kawannya SYETAN. “Dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syaitan.” (QS.
Al Isra’ : 26-27).
Jadi, PENGELOLAAN NAFSU adalah KUNCI AJAIB yang
harus “DILAKONI” oleh mereka yang ingin hidupnya Bahagia, Sejahtera, Kaya Harta
dan BEBAS menggunakan uangnya. Dan semakin Besar Sedekahnya, semakin berlipat
ganda hartanya.
Cara Mengelola Nafsu
Hawa nafsu jika dapat dikelola dengan baik dan benar, maka akan menjadi hal yang positif untuk kehidupan manusia. Namun, jika nafsu dibiarkan begitu saja, tak sedikit orang tersesat di dalamnya.
Berikut ini ada lima cara untuk mengelola Nafsu :
- Puasa
- Mengurangi Bicara Sia-sia
- Hilangkan Rasa Dengki
- Zikir Setiap Saat
- Do’a.
Pertama, Puasa. Kita kurangi makan, mengapa? Manusia tidak dianjurkan untuk memakan makanan yang
berlebihan. Selain mubazir, Rasulullah SAW juga telah menganjurkan umat Islam
untuk makan secukupnya saja.
Seiring dengan itu, Stop Kebiasaan Beli Barang yang Tak
Perlu. Jangan sampai terpapar virus kecanduan belanja (shopaholic). Pasalnya Penyakit shopaholic ini bisa
menimbulkan beragam masalah dalam kehidupan penderitanya, baik secara ekonomi
maupun sosial.
Kedua, mengurangi bicara yang sia-sia. Berbicaralah jika ada perlunya
dan bicaralah yang bermanfaat. Termasuk berbicara sia-sia adalah menshare
berita Hoax atau kalimat negative melalui Group WA.
Ketiga, hilangkan rasa dengki dari hati. Daripada dengki, lebih baik
kita berkompetisi dalam hal positif. Ada banyak perbuatan baik yang bisa
dikerjakan. Karenanya, umat Muslim dianjurkan untuk fastabiqul khairat atau
berlomba-lomba dalam kebaikan.
Berlomba-lomba
dalam kebaikan akan membawa seorang Muslim pada ridha Allah SWT. Selain itu, ia
juga akan dikumpulkan bersama di hari kiamat dengan orang-orang yang shalih. Sebagaimana
diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya: “Maka
berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah
akan mengumpulkan kamu semuanya (pada hari kiamat).”(QS. Al-Baqarah : 148).
Keempat : ZIKIR. Senantiasa berzikir
adalah strategi terbaik dalam upaya kita mengelola
hawa nafsu. Hal yang paling utama harus diperhatikan
saat zikir adalah hadirnya kesadaran akan eksistensi manusia yang secara
kodratiah tidak dapat melepas kesalahan dari godaan nafsu. Sesungguhnya nafsu
itu selalu cenderung mengajak berbuat jahat.
Akan
tetapi, Allah telah menyatakan bahwa Dia (Allah) adalah Rabb Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Rahmat Allah akan dicurahkan kepada siapa yang
Dia kehendaki.
Kelima : Berdo’a. Mengelola Nafsu memang
bukan hal yang mudah. Nabi SAW pernah mengajarkan do’a untuk mengendalikan nafsu. “Allahumma inni a'udzu bika
min munkaraatil akhlaaqi wal a'maali wal ahwaa.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek).” (HR
Tirmidzi)
Demikianlah uraian singkat yang dapat saya
sampaikan dalam upaya berbagi ilmu dan pengalaman tentang pentingnya Mengelola Nafsu
Menuju Kebebasan Keuangan
Semoga para Ikhwan dan Akhwat Majelis Dakwah Al-Hikmah dan
para hadirin yang hadir dalam Webinar kita sore ini dapat merasakan Nikmatnya Kebebasan
Finansial dalam kehidupannya.
Sehingga dapat meningkatkan kualitas jihad kita di Jalan Allah. Terutama
dalam membela kaum tertindas, menyantuni yatim dan dhu’afa serta memberdayakan
masyarakat yang termarjinalkan dalam pembanguan.
Semoga Allah Melindungi kita semua dan
senantiasa memberi Petunjuk dan bimbingan dalam upaya kita mengabdi kepada-Nya.
Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin
Wa Billahi Taufiq wal Hidayah
Wa a'fu Minkum
Wassalamu'alaikum. Wr.Wb.
Silakan Kunjungi, Subscribe,
Like dan Share Link Majelis Dakwah Al-Hikmah :
KELOLA NAFSU MENUJU KEBEBASAN KEUANGAN : https://youtu.be/X6UPHk289y8
DAHSYATNYA..!!!
Khasiat Wirid Al Hasyr : https://youtu.be/9gQy9_mX5T8
MANFAAT ENERGI
ILAHIYAH Untuk Hidup Yang Lebih Indah : https://youtu.be/FK_w6VN9LB8
MENGENAL DIRI SEJATI : https://youtu.be/naWn8a4E__s
Bagaimana Menyelesaikan Masalah Dengan Cara
Spiritual???: https://youtu.be/KcPmAjjHf2U
Ruqyah dengan Wirid Al Hasyr: https://youtu.be/Pw7Qq3MGDFY
SOLUSI SPIRITUAL Atasi Krisis Keuangan : https://youtu.be/_fMmveHRQ8o
https://vt.tiktok.com/ZSJFgsocp/
Contact Person :
Suhu Rosi Wibawa, S.Kom – 089505793048
Nita Yuliana – 085210132089
Posting Komentar