Oleh : Kyai Ageng
Khalifatullah Malikaz Zaman
Kita mungkin sepakat bahwa
Imbas dari resesi ekonomi di tengah ancaman pandemi Covid-19 yang belum
diketahui kapan meredanya, telah menimbulkan dampak yang cukup besar sudah
dirasakan di tengah masyarakat. Daya beli masyarakat terhadap kebutuhan
sehari-hari makin melemah.
Akibatnya, tentu tak hanya terhadap dengan
masyarakat kecil, tetapi juga mengganggu perekonomian Indonesia dikarenakan pergerakan
uang dan barang menjadi semakin sedikit.
Hal ini tentunya membuat
ketakutan, kebingungan dan kesedihan bagi sebahagian orang termasuk umat Islam.
Kualitas hidup pun makin merosot, bahkan
bukan tidak mungkin imannya juga mulai goyah.
Jadi, tak bisa dipungkiri
berbagai masalah besar sedang mendera bangsa kita saat ini. Mulai dari Eskalasi
Pandemi yang tak kunjung reda, sampai pada jepitan resesi ekomi yang berujung
pada PHK Massal. Sehingga pengangguran pun bertambah dan kemiskinan terus
meningkat.
Karuan saja muncullah
pertanyaan dalam pikiran kita Bersama, “Apakah unsur terpenting dalam hidup sebagai
manusia sehingga kita mampu mengatasi krisis dalam kehidupan ini?”
Untuk itu, mari kita hayati dan amalkan Petunjuk Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-A'raf Ayat 96: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
Ternyata, jawaban Kitab Suci
ada dua unsur terpenting dalam hidup sebagai manusia sehingga kita mampu
mengatasi krisis. Yaitu : Iman dan
Taqwa
Maka,
sebagai Muslim dalam menjalani kehidupan ini, kita harus menyadari betul adanya
janji, sekaligus peringatan Allah yang telah menegaskan bahwa sekiranya penduduk negeri beriman dan
bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka
sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Jadi dalam Bahasa sehari-hari dapatlah kita pahami bahwa Iman+Taqwa= Berkah dari Langit dan Bumi. Namun ketika, kita mendustakan ayat-ayat Allah, maka azab Allah pun datang untuk memberi peringatan.
Maka, dalam upaya kita
mengatasi musibah pandemi Covid-19 dan kesulitan ekonomi ini tidak cukup
hanya diatasi secara rasional empiris namun harus memperhatikan juga sudut
pandang keimanan.
Iman berarti suatu pengarahan
rohani kepada Allah. Sebagaimana Guru Mursyid kita, Allahyarham H.
Permana Sasrarogawa sering mengingatkan, “Allah Nomer Satu!”
Artinya kita harus menomor
satukan Allah dalam berbagai aspek kehidupan. Maka, "Jangan katakan... Wahai
Allah... aku punya masalah besar tapi katakan Hai Masalah... aku punya Allah
Yang Maha Besar"
Biasanya disaat kita
menghadapi masalah, kita akan terfokus pada masalah tersebut. Sehingga
tanpa disadari mulai membuat kita menjauh dari Allah dan tidak bisa membuat
kita berpikir dengan jernih, bahkan bisa sampai mengakibatkan stress dan
depresi.
Nah, dalam kondisi yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini, di tengah ancaman pandemi dan jepitan resesi ekonomi, marilah kita menepi sejenak agar kita bisa merenung, introspeksi diri dan Memeriksa Kadar Iman kita ?
Mari kita baca, Hayati, Cermati dan jadikan Firman Allah Berikut ini sebagai Muhasabah Diri. Sudahkah kita Beriman?
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnyalah mereka berserah diri, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menginfaqkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS.al-Anfaal : 2-3
Jadi, berdasarkan Firman Allah dalam Surat ayat 2-3 ini dapatlah kita pahami bahwa ada lima tanda orang beriman itu.
- Gemetar Hatinya Apabila Disebut Nama Allah
- Bertambah Imannya bila Dibacakan Ayat-ayat Allah
- Berserah Diri Kepada Allah
- Mendirikan Shalat
- Infaq fi Sabilillah
Keimanan
merupakan kekuatan yang mampu menyangga dan menyelamatkan hidup seorang hamba.
Keimanan pulalah yang bisa mengantarkan seseorang berbenam kebaikan, perbaikan,
dan kesuksesan. Karena itulah kekuatan sebuah bangsa pun ternyata karena
keimanan penduduknya.
Allah
akan selalu memelihara orang yang beriman sehingga mereka selalu terhindar dari
berbagai kesusahan hidup, dan iman yang sebesar biji sawi saja pasti akan
mengalami kemenangan yang luar biasa dari persoalan hidup. Allah akan
menganggat derajat mereka.
Sebagaimana dijelaskan dalam Firman-Nya : Itulah orang-orang yang Beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa Derajat ketinggian di sisi Rabbnya dan ampunan serta Rezeki(nikmat) yang mulia. (QS.al-Anfaal: 4).
Iman yang benar selalu disertai dengan pengertian terhadap firman Allah. Tanpa firman Allah iman menjadi kosong atau tidak berisi. Iman merupakan karunia Allah, timbul karena menanggapi/ menerima kebenaran setelah mendengarkan Firman Allah. Tanpa karunia Allah dan tanggapan manusia maka tidak akan ada iman dalam hati manusia.
Ibarat pohon maka iman adalah akar. Bila akar kuat maka pohon akan kokoh berdiri menunjang batang dan cabang-cabang yang ada di atasnya, sebaliknya bila akar lemah, maka pohon rentan dan mudah tumbang terkena terpaan angin kencang.
Karena Iman, tokoh-tokoh dalam Al-Qur’an dana Sejarah Islam melakukan kebenaran dan kehendak Allah, bahkan hal-hal yang tidak masuk akal dan supranatural.
Dalam
Firman-Nya dalam Surat.al-Anfaal ayat 4, Allah juga menjelaskan bahwa Mereka
Yang Beriman dengan Benar akan memperoleh imbalan dari-Nya berupa :
- Derajat di Sisi Allah
- Ampunan
- Rezeki yang Mulia
Energi Iman Yang
Mencerdaskan
Iman adalah energi yang kuat yang terus mendorong
orang-orang beriman untuk terus beribadah, beramal, berdakwah dan berjihad
kemudian memberi manfaat sebesar-besarnya kepada umat manusia sesuai dengan
tingkatan orang beriman dan sesuai dengan asupan ruhiyah imaniyah yang
dicapainya.
Jadi, Keimanan merupakan daya dorong atau motivasi internal
yang senantiasa menggerakkan orang yang beriman untuk senantiasa beramal dan
beramal.
Segala produktifitas kebaikan yang dilahirkan oleh
orang-orang beriman, sesuai dengan Kekuatan Iman tersebut.
Apabila Energi Iman telah masuk ke dalam diri tiap-tiap
insan (jiwa) maka ia akan menumbuhkan kekuatan sebagai berikut:
a)
Jika kekuatan iman masuk ke dalam
otak, maka akan tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang berfaedah dan otak itu
menjadi cerdas (ulil albab),
b)
Pada saat energi iman itu masuk ke dalam
hati , maka ia akan tumbuh menjadi hati yang selamat (qalbun salim). dari
qalbun salim akan lahir akhlak yang mulia. Kita sebut juga akhlakul insaniyah, yakni
manusia yang berbudi pekerti luhur dengan penuh kasih-sayang sesama saudara
seiman,
c)
Apabila iman itu meresap ke dalam
syaraf penggerak, maka ia akan menjelma menjadi alat gerak yang tangkas. Karena
itu orang beriman senantiasa cepat dalam mengambil keputusan dan tangkas dalam
melakukan tindakan,
d)
Ketika iman berjumpa dengan nafsu,
maka tenaga iman akan mengendalikan nafsu dan mengarahkannya menjadi kekuatan
yang positif. Nafsu yang terkendali akan memancarkan nur dan menguatkan I’tiqad
. Dengan demikian nafsu itu akan berubah menjadi nafsu yang tenang, yakni nafsu
muthma’innah
yang penuh kedamaian dan tawakkal pada Allah SWT.
Jadi, Kekuatan Iman itu Tiada Tanding. Kekuatan Iman itu menerjang hingga ke alam bawah sadar, merasuki pikiran seseorang, dan menjadi framing untuk setiap tindakan yang dilakukan.
Kekuatan iman akan mendorong sesorang menjadi tabah saat
berduka, bersyukur kala senang, berinfak ketika berlimpah harta serta siap
berdakwah dan berjihad di Jalan Allah.
Keimanan yang
menghujam kuat dan Keyakinan yang menjulang tinggi bisa menjadi kekuatan yang powerfull
untuk perubahan yang ditekadkan.
Maka, perlu kita sadari, untuk mengatasi kemelut ekonomi yang kita hadapi saat ini, perlu kita tingkatkan kekuatan iman kita. Sehingga Kekuatan iman itu membuat kita bertambah Cerdas, Tenang, Tangkas dan Mampu Mengendalikan Hawa nafsu dan emosi.
Yakinlah ! Dengan
melibatkan Unsur Kekuatan Iman, bangsa kita bisa keluar dari krisis kesehatan
dan resesi ekonomi ini
Demikian uraian singkat
tentang Kekuatan Iman yang memiliki Tenaga Ghaib yang dapat Meningkatkan
Kualitas Hidup. Maka, marilah kita tanamkan Energi Ilahiyah itu ke
dalam lubuk jiwa kita.
Semoga uraian singkat ini bermanfaat dan
memberi inspirasi dan menambah semangat bagi sobatku semua dalam upaya mengatasi
krisis ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup.
Semoga sukses dalam segala hal yang sobat
lakukan. Semoga berhasil.
Wa a’fu minkum
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.
Silakan Kunjungi, Subscribe, Like dan Share
Link Spiritual Solution :
CERDAS AKAL BERTINDAK SOLUTIF: https://youtu.be/lvR_vtC-PS0
PELIHARA NAFSU SEBAGAI KEKUATAN PERUBAHAN : https://youtu.be/6AlYex1iK-Y
Bagaimana
Menyelesaikan Masalah Dengan Cara Spiritual???: https://youtu.be/KcPmAjjHf2U
AMPUHYA
TERAPI SPIRITUAL : https://youtu.be/hIVC2JTxGyo
Posting Komentar