Oleh : Kyai Ageng
Khalifatullah
Tak dapat dinafikan bahwa sudah setahun
lebih, kita hidup dalam cobaan yang luar biasa. Mungkin ujian yang diberikan
Allah kali ini terasa sangat berat dibandingkan ujian-ujian yang pernah kita
alami sebelumnya.
Bahkan
sebagian besar dari saudara-saudara kita, masyarakat Indonesia hidup dalam
kecemasan dan kesulitan ekonomi. Pasalnya, sekalipun berbagai usaha telah
dilakukan. Akan tetapi, eskalasi pandemi belum mereda dan resesi ekonomi pun belum
bisa diprediksi kapan berakhirnya?
Sehubungan
dengan hal itulah, kita berupaya menyingkap Misteri Ilmu Hikmah agar
kita bisa memetik hikmah dari situasi daan kondisi yang kita hadapi
bersama saat ini.
Sebagai orang Beriman dan Berakal, tentu kita
meyakini bahwa sebenarnya Allah memberikan suatu cobaan bergantung pada
kemampuan hamba-Nya. Sebagaimana hal itu ditegaskan dalam Firman-Nya, sebagai
berikut :
“Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah :
286).
Ayat ini menjadi pengingat bagi umat Muslim
yang sedang terpuruk dan memiliki beban hidup yang banyak. Kita harus menyadari
bahwa apa pun masalah yang kita hadapi hari ini, Yakinlah bahwa kita akan mampu
menyelesaikan.
Allah SWT mengetahui kemampuan seorang
hamba-Nya dan tidak menuntut untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka
sanggupi. Adanya masalah yang muncul, berupa pandemi dan resesi ekonomi, bukan
berarti tak ada solusi atau jalan keluar.
Untuk itulah, sebagai orang beriman dan berakal,
berserah
diri kepada Allah SWT adalah jalan satu-satunya yang dapat dilakukan
setelah berusaha sesuai kemampuan melakukan amal kebaikan.
Sebagaimana hal tersebut diingatkan dalam
Firman-Nya, “(Tidak demikian!)
Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia
mendapat pahala di sisi Rabb-nya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan
mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al- Baqarah : 112)
Seiring dengan itu, kita pun harus bisa memetik
hikmah dibalik musibah yang dihadapi. Bahkan, hikmah kehidupan tak hanya
didapat dari kesulitan yang dihadapi. Saat mendapatkan kebahagiaan pun
seseorang dapat memetik hikmah yang ada.
Oleh karena itu, perlu kita sadari bersama
bahwa kita mampu mengambil hikmah dalam tiap situasi dan kondisi kehidupan yang
kita hadapi. Sehingga membuat kita selalu merasa bersyukur dan menjadikan
situasi itu sebagai momentum untuk meningkatkan Kualitas Keimanan dan Ketaqwaan
kita pada Allah.
Semoga Allah Memberi Solusi dan Jalan Keluar
dari musibah yang dihadapi bangsa kita hari ini. Sebagaimana hal itu, sudah
dijanjikan-Nya dalam Surat Ath Thalaq: 2-3 : “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
Dengan demikian, seorang Ahli Hikmah dapat
mengubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang yang bodoh lagi nervous akan membuat suatu musibah yang
menimpa diri menjadi dua musibah. Ibarat pepatah Nenek Moyang kita, “sudah jatuh tertimpa tangga pula.”
Sementara itu orang yang pandai mengambil
hikmah, justru dapat mengubah kesulitan menjadi kesuksesan.
Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Beliau terdesak oleh Kafir Quraisy di Mekah, kemudian hijrah. Ternyata di
Madinah, beliau sukses mendirikan sebuah negeri yang memenuhi lembaran sejarah
keberhasilan dan kecemerlangannya, Madinah
Munawwarah!
Demikianlah orang yang pandai mengambil hikmah,
mampu mengadaptasikan dirinya dengan lingkungan yang keras. Sehingga ia dapat
mengubah krisis menjadi peluang. Karena ia meyakini bahwa dibalik musibah ada
anugerah.
Sebagaimana hal tersebut di tegaskan Allah SWT, dalam Firman-Nya, “Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ilmu
Hikmah, Mendekatkan Kita Pada Allah
Mungkin selama ini, kita sudah banyak mendengar
orang bicara soal hikmah dan setiap ada masalah seseorang bertutur: "Ambillah
hikmahnya". Lalu apa makna sesungguhnya dari Al-Hikmah itu?
Banyak sudah kajian yang membahas perihal Ilmu
Hikmah ini. Ada sebagian orang yang menghubungkan ilmu ini dengan kekuatan
ghaib, karomah, kesaktian dan lain sebagainya.
Ada lagi yang percaya bahwa orang yang memiliki
ilmu ini akan memiliki kemampuan membuka berita-berita ghaib. Sehingga
orang yang memiliki ilmu ini akan mampu meramalkan kejadian yang bakalan
terjadi, sebagaimana yang di isyaratkan dalam hikayat nabi Khaidir. as
dan Nabi Musa. as. Karenanya, orang kemudian percaya dan meyakini bahwa ilmu
ini hanyalah milik para nabi dan para wali saja.
Ilmu Hikmah biasa juga di sebut dengan Ilmu
Laduni adalah Ilmu Hati. Ilmu ini lebih banyak membicarakan perihal
penyingkapan hati, teori tentang Dzauq (rasa) dan Kasyaf.
Jika hati sudah bening maka jiwa
diharapkan akan mampu membaca dan menangkap kehendak-kehendak Allah. Jadi,
dapatlah kita pahami bahwa Ilmu Hikmah bukanlah ilmu sihir yang melibatkan
bantuan jin atau syetan.
Sehingga bisa dipamerkan di tempat-tempat
keramaian, dijadikan sebagai bahan pertunjukan, dipelajari dalam waktu sekejap,
dimiliki dengan ritual-ritual khusus, atau diperjual-belikan dengan harga
tertentu.
Ilmu
Hikmah adalah ilmu spiritual islam yang membimbing kita untuk
memahami Al-Qur'an dan Hadis serta membaca Ayat-ayat Allah yang terbentang di
alam semesta dan di dalam diri kita sendiri, dengan kebaikan yang melampaui
batas syariat, hingga menembus titik hakikat dan makrifat.
Ilmu hikmah pada dasarnya adalah untuk
mengetahui atau mempelajari kemanfaatan dari ayat-ayat suci Al-Qur'an dan ilham
yang ditanamkan Allah ke dalam Lubuk hati seseorang yang selalu mengikuti
Iradat dan Qudrat-Nya.
Allah memberikan hikmah-Nya kepada orang-orang
yang dikehendaki-Nya. Hal ini tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 269, “Allah menganugerahkan Al-Hikmah (kefahaman
yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak.”
Ketika seseorang mendapat Hikmah, maka luruhlah
kesombongan, keserakahan, ajimumpung, culas, kekerdilan, dusta, nifaq, dan
segala penyakit diri.
Bersamaan dengan itu diri menjelma menjadi
sosok berperangi ihsan yang menyebarkan segala benih kebaikan dalam bingkai Nur
Ilahi yang menyejukkan lingkungan kehidupan di sekitar.
Pada titik inilah setiap Muslim mi'raj ruhaniah
dari sekadar manusia biasa menjadi insan fiahsani at-taqwim, pribadi yang
berperangai utama. Dengan ilmu hikmah, seseorang akan tumbuh menjadi manusia
unggul yang berhati teduh dan berpikir solutif serta bertindak bijaksana.
Jadi, berilmu plus hikmah akan melahirkan
kecerdasan yang arif mencerahkan. Dalam setiap tarikan napasnya selalu ingin
menggapai keutamaan hidup yang hakiki melampaui segala penjara duniawi yang
indrawi.
Maka, hendaklah setiap Muslim meperlajari ilmu
hikmah. Sebab, banyak hal dalam hidup ini menjadi berantakan dan salah kaprah
karena manusia kehilangan hikmah.
Bagaimana
Cara kita Mempelajari Ilmu Hikmah?
Hanya ada satu cara untuk mempelajari ilmu
hikmah, yaitu melalui transfer ilmu. Transfer ilmu yang dimaksud adalah
mempelajari ilmu hikmah dari seorang Guru Mursyid dengan mengandalkan semua
indera yang manusia punya.
Cara ini yang dilakukan para sahabat terhadap
Rasulullah. Ketika Rasulullah SAW menyampaikan ilmu kepada para sahabat, beliau
sampaikan melalui lisan, dalam bentuk sabda atau praktik yang bisa dilihat
langsung oleh para sahabat.
Dalam Ilmu Hikmah, peran seorang Guru Mursyid
sangat penting, karena Guru Mursyid adalah orang yang membimbing kita untuk
mengenalkan diri kita sendiri dan mengenal ahli silsilah keilmuan lainnya
sebelum guru kita.
Bahkan, peran seorang guru tidak cuma sampai di
situ. Secara ruhani, ketika seseorang mengangkat guru, atau seorang guru
menerima seorang murid, maka sejak saat itu sudah terjalin keterikatan ruhani
yang nantinya akan mempengaruhi banyak hal keberhasilan murid di dalam menuntut
ilmu pengetahuan.
Jadi, seseorang yang berminat untuk mempelajari
ilmu hikmah ini, tidak cukup hanya mengandalkan membaca buku sendiri, atau
mengkoleksi buku-buku dan amalan-amalan yang di dapat dari teman atau mungkin
dari internet, tanpa memiliki seorang guru pembimbing dalam mempelajari ilmu
hikmah.
Demikianlah uraian singkat
yang dapat saya sampaikan dalam upaya berbagi ilmu pengalaman tentang Manfaat Ilmu Hikmah dalam Kehidupan Kita.
Semoga para Ikhwan dan Akhwat
Majelis Dakwah Al-Hikmah dapat merasakan dahsyatnya manfaat Ilmu
Hikmah sebagai Kunci Sukses dunia
akhirat. Sehingga dapat mengubah kualitas hidup kita menjadi lebih baik lagi.
Semoga Allah Melindungi kita
semua dan senantiasa memberikan Petunjuk-Nya dalam upaya kita berjihad di
jalan-Nya dalam membela Kaum tertindas, Menyantuni Yatim dan Dhu’afa serta
Memberdayakan masyarakat yang termarjinalkan dalam pembangunan.
Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin
Wa a'fu Minkum
Wassalamu'alaikum. Wr.Wb.
Silakan Kunjungi, Subscribe, Like dan Share
Link Majelis Dakwah Al-Hikmah :
AMPUHYA TERAPI SPIRITUAL : https://youtu.be/hIVC2JTxGyo
Shalat Menyehatkan : https://youtu.be/rXHFyrVyU4s
Do'a Yang Menyembuhkan : https://youtu.be/s_IRVoffS_8
NIKMATNYA HIDUP SEHAT BERSAMA AL-QURAN : https://youtu.be/_jYuY9xSZDY
SOLUSI SPIRITUAL Atasi Krisis Keuangan : https://youtu.be/_fMmveHRQ8o
https://vt.tiktok.com/ZSJFgsocp/
https://www.skjenius.com/2020/12/sehat-tanpa-obat-sembuh-dengan-kekuatan.html
Sehat Tanpa Obat Berkat Dahsyatnya Khasiat Shalat Tahajud - http://www.mdacare.id/2021/01/sehat-tanpa-obat-berkat-dahsyatnya.html
Contact Person :
Suhu Rosi Wibawa, S.Kom – 089505793048
Amel Zamri, SE – 087744099105
Nita Yuliana – 085210132089
Posting Komentar