Oleh : Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman
Tak bisa kita pungkiri bahwa hidup
penuh dengan kompetisi. Bahkan dapat dikatakan bahwa “Life is an endless competition”.
Hidup adalah sebuah kompetisi tanpa akhir.
Kehidupan adalah arena yang penuh persaingan dan
ketegangan. Maka, kehidupan seorang tidak terlepas dari ujian dan cobaan.
Cobaan dan ujian tersebut terkadang sangat tidak menyenangkan, bahkan bisa
berujung pada kebangkrutan.
Hal itulah yang sedang melanda
sebagian besar masyarakat kita, hari ini. Sebagaimana dapat kita saksikan dalam
slide berikut ini.
Perekonomian Indonesia
terpuruk ke Jurang Resesi, sementara itu, Pandemi Covid-19 masih terus
mengancam kesehatan rakyat Indonesia. Entah kapan akan meredanya?
Sehubungan dengan hal itulah,
dalam pertemuan kita malam ini, ada baiknya kita mengkaji, tentang Solusi
Spritual untuk mengatasi berbagai masalah
yang muncul dalam menghadapi kompetisi kehidupan ini
Bapak-bapak dan Ibu-ibu, Para
Ikhwan dan Akhwat yang dikasih sayangi Allah. Solusi dari semua cobaan dan
ujian yang dihadapi kuncinya adalah Berdo’a dan Berusaha.
Berdo’a
merupakan penanda bahwa seorang hamba membutuhkan Rabb-Nya. Sedangkan berusaha
merupakan ikhtiar seorang manusia untuk mencapai sesuatu. Maka, tidak
dapat dipungkiri bahwa berdo'a dan berusaha memiliki kaitan yang sangat erat
Do’a adalah kekuatan yang mampu menghasilkan
keajaiban. Kekuatan yang mampu Mengubah Hidup Kita. Dengan Berdo’a sesuatu yang
tidak mungkin menjadi mungkin. Kekuatan yang mampu memeluk jiwa-jiwa lemah agar
lebih kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.
Saat tidak ada yang benar-benar mengerti
kesulitan yang kita hadapi, Allah satu-satunya yang mengerti dan bersedia
mendengarkan kapan pun kita berdo’a kepada-Nya.
Sekalipun di Bumi Lockdown, Sehingga
semua pintu tertutup untuk kita. Namun, Langit masih Terbuka untuk kita. Dia
membuka pintu-pintu langit seakan tiada jarak antara langit dan bumi, agar Do’a
permohonan makin mudah dan segera Sampai kepada-Nya.
Sungguh Allah Menghapus jarak antara Langit
dan Bumi
dengen Membuka Pintu-pintu Langit kepada hamba-Nya.
Kekuatan
Do'a adalah Nutrisi Spiritual
Do'a memiliki kekuatan untuk membuat
perbedaan besar dalam hidup kita dan dunia di sekitar kita. Do'a adalah
harapan. Jika kita kehilangan harapan, berdo’alah. Orang yang tak memiliki
harapan adalah orang yang tak pernah berdo'a.
Dengan berdo'a, seorang anak manusia telah mengakui hakikat kehambaannya di hadapan-Nya. Yang demikian itu berharga bagi Allah. Mari kita hayati dan amalkan Firman Allah dalam berikut ini.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku.” (Al-Baqarah: 186).
Tak lain maksud ayat ini ialah agar seorang
hamba itu berdo’a dan jangan ragu tidak akan terkabul. Do’a adalah nutrisi
spiritual. Sebagaimana tubuh membutuhkan makanan jasmani, demikian
pula jiwa membutuhkan makanan rohani.
Do’a memang tidak membuat seseorang kaya raya
atau sukses secara serta merta. Meskipun demikian berdo’a itu penting dan perlu,
sebab usaha saja tidak cukup. Mengapa?
Untuk sampai pada tujuan atau cita-cita yang
ingin dicapai diperlukan suatu dorongan atau kekuatan. Bukan hanya fisik
melainkan juga kekuatan batin.
Jika usaha atau kerja itu menitikberatkan pada
kekuatan fisik atau kekuatan dari luar. Do’a lebih menekankan pada kekuatan
dari dalam, yaitu kekuatan batin. Nah, kekuatan fisik itu berada dalam kekuatan
batin tadi.
Namun sayangnya, terkadang manusia sering
menganggap do’a hanyalah seuntai kata-kata atau ucapan biasa. Bahkan lebih
mengedepankan ikhtiar atau usahanya ketimbang memohon atau berdo’a terhadap
Allah sebagai Rabb-nya.
Padahal, sesungguhnya jika seorang manusia
lebih dulu menyadari bahwa do’a itu sangatlah penting, maka ia dalam berusaha
atau berikhtiar akan diawali dengan sebuah ucapan do’a.
Tips Agar Do’a Dikabulkan Allah
Do’a itu senjata orang mukmin,
juga pilar agama dan cahaya langit dan bumi. "Do’a adalah senjata seorang
Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR Abu
Ya'la).
Do’a juga merupakan otak atau inti ibadah.
Rasulullah bersabda, "Do’a itu
adalah otaknya ibadah." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Namun demikian, seiring dengan itu, kita semua,
bapak dan Ibu serta para Ikhwan dan
akhwat yang dikasih sayangi Allah, kita perlu memahami Peluang terkabulnya do’a.
Melalui tulisan ini saya ingin berbagi Tips agar do’a kita segera terkabul. Tentu saja hal ini saya uraikan berdasarkan petunjuk Qur'an, Sunnah yang saya pahami, Ajaran para Guru Mursyid dan pengalaman saya sebagai seorang Spiritual Business Consultant.
Menurut saya, peluang terkabulnya sebuah Do'a berkaitan dengan 7 hal :
- Siapa yang berdo'a,
- Apa yang diminta,
- Waktu berdo'a,
- Tempat meminta,
- Hari meminta,
- Sayap Do'a,
- Pendorong Do'a.
Dengan demikian sebelum berdo'a harus kita Sadari
betul, Siapa kita, Pantaskah yang kita minta. Jadi
sesuaikanlah permintaan kita dengan posisi dan kapasitas kita saat ini.
Selanjutnya memintalah kepada Allah pada sepertiga malam.
Sedangkan tempat terbaik untuk meminta adalah
di dalam Ka'bah, Masjid Haram, Masjid Nabawi, Masjid Aqsa, Masjid yang di
bangun atas dasar Taqwa, Surau atau Mushalla yang didirikan atas dasar Taqwa
dan Rumah yang sudah menjadi Surga dunia.
Berdo'alah pada hari Jum'at,
“Hari
Jumat itu terdiri dari dua belas jam. Dalam dua belas jam itu terdapat satu jam
yang tidak ada seorang muslim yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu,
kecuali Allah akan memberikannya kepada muslim itu. Maka, mintalah pada akhir
waktu setelah Ashar.” (HR. Abu Dawud)
Sedekah adalah sayapnya Do'a.
Dalam berdo’a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalaam memberitahukan kita
cara agar do’a lebih cepat terkabul, “Barangsiapa
ingin do’anya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi
(menyelesaikan) kesulitan orang lain.” (HR. Ahmad)
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pernah
berwasiat kepada para sahabatnya untuk minta kepada Uwais Al Qarni agar ia mendo’akan
ampunan bagi mereka. Padahal Uwais Al Qarni dinilai berada di bawah
para sahabat Nabi dari sisi keutamaannya.
“Tidaklah seorang Muslim yang mendo’akan saudaranya
sesama Muslim tanpa sepengatahuannya, kecuali Malaikat akan menjawab: ‘Amiin,
dan bagimu juga ganjaran yang semisal’” (HR. Muslim).
Karena do’a adalah amalan yang paling utama,
dan sangat
besar potensi ijabahnya jika dari seorang hamba yang shalih. Selain
itu, Do'a Orang tua ke anak atau sebaliknya juga mempercepat atau menjadi
pendorong Do'a. Demikian juga suami ke isteri atau sebaliknya, Do'a Guru
Spiritual ke murid atau sebaliknya.
Demikianlah uraian singkat yang dapat saya
sampaikan dalam upaya berbagi pengalaman tentang Dahsyatnya Kekuatan Do’a Mengubah Hidup Kita
Semoga kita semua dapat merasakan
dahsyatnya khasiat kekuatan do’a. Sehingga dapat mengubah kualitas hidup kita
menjadi lebih baik lagi.
Saya mengajak, kita semua
untuk terlibat secara aktif dalam memperbaiki budaya dan peradaban bangsa ini. Serta
senantiasa berdo’a untuk kesehatan dan kesejahteraan seluruh Rakyat Indonesia.
Semoga Allah Melindungi kita
semua dan senantiasa memberikan Petunjuk-Nya dalam upaya kita berjihad di
jalan-Nya dalam membela Kaum tertindas, Menyantuni Yatim dan Dhu’afa serta
Memberdayakan masyarakat yang termarjinalkan dalam pembangunan.
Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin
Wa a'fu Minkum
Wassalamu'alaikum. Wr.Wb.
Silakan Kunjungi, Subscribe, Like dan Share Link Majelis Dakwah
Al-Hikmah :
https://www.youtube.com/watch?v=W-XvA...
https://www.youtube.com/watch?v=4tYC6...
https://www.youtube.com/watch?v=vYcbt...
https://www.youtube.com/watch?v=s_IRV...
https://youtu.be/i1ZANsraLOU
Posting Komentar