15 Perbedaan Menyolok Antara Gaya Hidup (Lifestyle) Nenek Moyang Nusantara Dengan Sebagian Orang Indonesia Masa Kini



Jakarta, JENIUSNET.- Saudaraku ❤ Satu Kelemahan FATAL, sebagian besar Anak Bangsa Indonesia pada hari ini, kurangnya minat menggali dan mempelajari SEJARAH. Kalaupun ada, itupun memandang sejarah hanya sekadar kronologis, maka pengetahuan sejarah mereka hanya sebatas itu saja. Padahal, mendalami Sejarah itu penting dan perlu, karena belajar sejarah bukanlah sekadar mempelajari, hendaknya kita bisa mengggali Ilmu yang terpendam dibalik kisah Kedigjayaan Nenek Moyang Nusantara.

Kehadiran sejarah, seharusnya menjadi landasan sebuah ideologi yang terbentuk dalam jatidiri perorangan maupun suatu kelompok. Karena pengaruh sejarah terhadap hal-hal di masa yang akan datang begitu besar, kita perlu mempelajari sejarah dengan baik dengan sumber-sumber yang terpercaya. Percaya atau tidak, sejarah dapat Meningkatkan Kualitas hidup kita. Itulah yang perlu kita cermati dari keberhasilan para Guru Mursyid, Nenek Moyang kita dalam Memajukan Kebudayaan dan Mewujudkan Peradaban di masa lampau.

Jadi mempelajari sejarah bukan sekadar kronologis, atau benda-benda peninggalan Purbakala, atau kisah heroik tentang KESAKTIAN nenek moyang kita, tetapi menyangkut penilaian, kepedulian, dan kewaspadaan. Apabila hanya bersifat kronologis, sejarah yang dicermati dengan cara mengedepankan nama dan tanggal, sejarah hanya dianggap sebagai kisah tanpa makna dan arti. Kita harus mampu menggali nilai-nilai lain yang ada dalam sejarah. Apabila mampu melakukan hal demikian, kita akan menjalani kehidupan ini dengan lebih baik.

Melalui tulisan ini, kami berusaha menguraikan hasil penelitian atau setidaknya hasil pengamatan dan pengalaman kami tentang perbedaan Cara Berislam, Gaya Hidup dan Cara Berpikir Nenek Moyang kita, terutama sesudah Islam Menjadi Way of Life sebagian besar masyarakat Nusantara, nampaknya sangat bertolak-belakang dengan Kondisi keberislaman dan Kehidupan Bermasyarakat sebagian besar Umat Islam di Bumi Ibu Pertiwi saat ini.

Sekalipun catatan kami ini, belum tentu benar, namun setidaknya dapat Menjadi Bahan Diskusi kita Bersama. Semoga kita semua dapat menyadari betapa Arus Globalisasi dan Materialisme Kapitalis Amerika dan Sosialis Cina, sedikit banyaknya telah MENGGERUS sendi-sendi kehidupan masyarakat, Adat, Kearifan Lokal dan Budaya Nusantara.

Menurut pengamatan kami, setidaknya ada 15 perbedaan cara dalam menjalani Kehidupan atau Gaya Hidup (Lifestyle) Nenek Moyang Nusantara dan yang umumnya terjadi pada kehidupan masyarakat kita di zaman now ini.

A. GAYA HIDUP NENEK MOYANG NUSANTARA:
  1. Suka Olah Rasa
  2. Budi Pekerti Luhur
  3. Berpikir Kolektif
  4. Alam Terkembang Jadi Guru
  5. Memahami Esensi Islam, Syariat, Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat
  6. Beribadah Penuh Penghayatan dan Khusyu serta Pasrah Diri
  7. Mewariskan Karya Spektakuker
  8. Berbudaya Spiritual. Hakikat keberhasilan atau kesuksesan di sini lebih diukur dalam wujud pengamalan budi pekerti luhur serta memegang teguh cita-cita moral yang luhur
  9. Sekali Merangkuh Dayung Dua Tiga Pulau Terlampau
  10. Malu Berhutang
  11. Musyawarah Mufakat
  12. Gotong Royong
  13. Suka Menolong dan Punya Kepedulian Sosial yang Tinggi
  14. Mangan Ora Mangan Kumpul
  15. Suka Silaturrahmi


B. LIFESTYLE, UMUMNYA ORANG INDONESIA MASA KINI:
  1. Kebanyakan Mikir, Lalai Olah Rasa
  2. Mengalami Krisis Moral, Etika dan Kering Spiritual
  3. Memikirkan Diri Sendiri
  4. Merusak Alam dan Lingkungan Hidup
  5. Hanya sibuk Memperdebatkan Legal Formal dan Simbol-simbol Islam semata Tanpa Mau Berusaha Mendalami Hakekat Islam itu sebagaimana mestinya
  6. Ibadah Sebatas Ritual, Asal Gugur Kewajiban
  7. Bangga Memakai Karya Orang Barat, Korea, dan Cina
  8. Berbudaya Materialis, Kesuksesan adalah Soal Pencapaian dalam Pekerjaan, dimana materi, uang, dan harta menjadi tolak ukurnya
  9. Kerja Sungsang Sumbel, Hasilnya Tidak Memadai
  10. Berlomba-lomba Membanggakan Kartu Kredit
  11. Keputusan Berdasarkan Suara Terbanyak (Voting)
  12. Nafsi-nafsi
  13. Suka Menggong dan Mengharap Subsidi
  14. Mangan Sambil Update Foto Makanan
  15. Sibuk Dengan Gadget Masing-masing

Semoga uraian singkat ini dapat menggugah KESADARAN kita bersama Untuk Menggali Nilai-nilai Luhur Warisan Budaya Nusantara. Sehinga dapat kita jadikan sebagai modal bertindak menuju Masa Depan yang lebih baik. (az).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama